Seseorang sangat butuh lingkungan dan pergaulan yang baik agar dapat senantiasa istiqomah dalam melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta’ala, serta menjauhkan diri dari kedurhakaan dan maksiat kepada-Nya.
Untuk pelajar aku berpesan ♡ Memilih tempat kos atau kontrakan juga membantu kita untuk melaksanakan ajaran agama dengan baik. Misalnya, bersama-sama ke masjid saat waktu shalat tiba. Atau larangan memasukkan teman laki-laki ataupun perempuan yang bukan mahram, larangan merokok, pacaran, larangan memperdengarkan musik, dan lain sebagainya. Apalagi jika teman-teman kita tersebut sudah lebih dulu menekuni ilmu agama, maka mereka pun akan berusaha membimbing dan mengarahkan kita.
Kekasih Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hanyalah perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak wangi atau Engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Dan kalaupun tidak, Engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) akan mengenai (membakar) pakaianmu. Dan kalaupun tidak, Engkau tetap mendapatkan bau asap yang tidak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
“Hanyalah perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak wangi atau Engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Dan kalaupun tidak, Engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) akan mengenai (membakar) pakaianmu. Dan kalaupun tidak, Engkau tetap mendapatkan bau asap yang tidak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Kekasih Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Seseorang itu sesuai dengan agama sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat kalian.” (HR. Abu Dawud no. 4833 dan Tirmidzi no. 2378. Dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani.)
Menjadikan orang yang berakhlak buruk atau bermoral bejat, hanya akan berbuah penyesalan di hari kiamat nanti. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqan 25: 27-29)
“Seseorang itu sesuai dengan agama sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat kalian.” (HR. Abu Dawud no. 4833 dan Tirmidzi no. 2378. Dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani.)
Menjadikan orang yang berakhlak buruk atau bermoral bejat, hanya akan berbuah penyesalan di hari kiamat nanti. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. Al-Furqan 25: 27-29)
Komentar
Posting Komentar