DUNIAWI itu JANGAN TERLALU DIKEJAR~
.Karena sejatinya kita (manusia) hidup di dunia hanya 1,5 jam saja jika dibandingkan hidup di akhirat.
.
Lalu, apakah dengan waktu yang sangat singkat itu, kita istiqomah ta'at atau istiqomah maksiat?
.
Pilihan ada ditangan masing-masing.
Ketika nanti Allah bertanya "Kamu gunakan untuk apa saja, waktumu didunia?"
.
Lantas apakah kita dengan bangganya menjawab, "aku menonton drama korea, tapi aku tetap melaksanakan kewajiban ku sebagai muslimah".
.
Ingat!!! Ketika kamu sudah di akhirat, kamu tidak bisa berbohong satu katapun, mulutmu dikunci. Tangan, kaki, mata, telinga semua itu akan berbicara jujur kepada Allah.
.
Apa kita tidak malu?
Jika kita berhadapan dengan Allah, kita mempertontonkan keburukan kita?
Kita memperlihatkan kelakukan buruk kita ketika didunia?
.
Padahal Allah sudah memberikan kehidupan yang cukup.
Anggota tubuh yang lengkap (Alhamdulillah).
Keluarga yang harmonis (Alhamdulillah).
.
Tapi kita teruuus saja meminta lebih, lebih dan lebih.
Sampai kapanpun jika kita masih didunia yang fana ini, kita tidak akan merasa cukup, merasa puas Jika kita tidak BERSYUKUR.
.
Kenapa Dunia dikejar mati-matian?!
Karena pikiran kita, kita akan hidup selama-lamanya, kita akan mati saat kita tua
.
Padahal kamu sendiri saja tidak tahu tentang kematian itu kapan terjadi.
Jika kamu tidak lupa, bahwa setiap tarikan napas kita, itu mendekatkan kepada sebuah ajal yang pasti terjadi.
.
Seringkali kita temui seseorang mengadukan tentang sempitnya waktu sehingga ia tidak punya waktu untuk membaca Alquran, menuntut ilmu syar'i, dzikir pagi petang dan berbagai amalan lainnya. Setiap harinya disibukkan dengan pekerjaan, baik itu di luar rumah maupun di dalam rumah, mengurus istri dan anak, dan lain-lain. Bahkan sampai pada titik merasa "sedikit waktu tidurnya."
.
Jika kita menunggu kapan waktu kosong baru ingin memulai suatu aktivitas prioritas (bekal ukhrawi), maka jangan berharap kita akan pernah memulai aktivitas tersebut. Jangan sekali-kali menjadikan aktivitas prioritas sebagai 'sisa' waktu atau pengisi waktu 'luang.'
.
Akan tetapi, jadikan segala aktivitas prioritas sebagai aktivitas 'mulia', jadikan ia sebagai hal terpenting dalam hidup, yaitu dengan MEMULAINYA ketimbang aktivitas-aktivitas yang lain (duniawi). Ketika kita merasa waktu kita kurang, sempit, padet sehingga tidak dapat melakukan aktivitas prioritas, maka siasatilah dengan mengurangi waktu istirahat dan waktu tidur.
.
Dengannya, kita akan melihat keberkahan dan kemudahan dalam sisa waktu. Kita tidak perlu menunggu hari berakhir untuk melihat waktu yang diberikan oleh Allah Ta'ala, apakah kita produktif atau tidak, menghasilkan output apa saja dan lain-lain.
.
Kita hanya membutuhkan "niat yang benar di dalam hati", bergegas menggerakkan tangan untuk meraihnya, dan In syaa Allah keberkahan akan mendatangi kita.
.
Hanya kepada Allah-lah tempat memohon taufik dan hidayah.
.
.
.
-MV and Fiqih Wanita
@erlin4m_
@MV
Wattpad "Sebuah Kata"
Komentar
Posting Komentar