Adobe Premiere

Adobe Premiere menjadi salah satu perangkat editing video yang andal untuk digunakan. Softwere ini memiliki fasilitas lengkap dalam program editing, sehingga memudahkan para konten kreator untuk berkarya.

Saat ini, Adobe Premiere banyak digunakan untuk berbagai bidang multimedia. Fungsi Adobe Premiere yang paling utama, yaitu sebagai software pengolah video. Selain itu, ada beberapa fungsi Adobe Premiere lainnya, di antaranya sebagai berikut:

• Membuat dan melakukan editing konten.

• Membuat video promosi.

• Membuat proyek video pernikahan.

• Membuat proyek musik dan video.

• Membuat film dan dokumentasi.

• Pembuatan proyek multimedia.

1. Selection Tool

Alat penyeleksi ini difungsikan untuk memilih data di dalam lembar kerja, baik berupa video, musik, maupun gambar. Bahkan, selection tool juga bisa digunakan untuk menggeser letak video agar penataannya lebih rapi dan sesuai yang diinginkan. Shortcut singkatnya di keyboard adalah huruf V.

2. Track Select Tool

Alat ini digunakan untuk menyeleksi 1 track secara penuh sehingga memudahkan proses pengubahan. Semisal ada 5 track dalam layar, maka bila salah satu ingin diubah secara keseluruhan, cukup tekan SHIFT+A di keyboard atau pilih track select tool yang bergambar panah ke kanan di dalam kotak patah-patah.

3. Ripple Edit Tool

Ripple edit tool berfungsi untuk menyesuaikan titik edit maupun memindahkan klip yang diinginkan pada timeline. Selain mencari simbol dua panah yang saling bertolak belakang, Anda dapat menekan huruf B untuk langsung menggunakan tool tersebut.

4. Rolling Edit Tool

Bila Anda memiliki 2 buah klip yang hendak diedit tanpa harus ada pengurangan maupun penambahan pada timeline, maka pilih rolling edit tool untuk melakukan penyesuaian di antara titik edit agar memudahkan pengubahan bentuk.

5. Rate Stretch Tool

Bersimbol panah melengkung diagonal di tengah garis, rate stretch tool berguna dalam menambah kecepatan atau memperlambat durasi dari video yang Anda miliki. Shortcut singkatnya hanya dengan menekan huruf X.

6. Razor Tool

Terkadang, ada bagian video maupun musik pengantar yang hendak dikurangi atau dipotong lantaran tidak terpakai. Anda dapat menggunakan razor tool yang bersimbol potongan rol film.

7. Pen Tool

Bila Anda ingin membuat salah satu video maupun gambar yang hendak diedit tidak terlihat atau transparan, maka manfaatkan pen tool yang bersimbol pena. Alat ini berfungsi untuk membuat klip menjadi transparan dengan menekan huruf P secara berulang. Pen tool juga dapat dipakai untuk menciptakan jangkar di dalam klip. 


EFFECT

1. Preset 

Kelompok preset adalah kelompok dari berbagai efek yang telah dilakukan perubahan-perubahan pengaturan secara individual Sesuai keinginan editor.

2. Lumetri Presets 

Adalah kelompok efek yang dapat digunakan untuk merubah pewarnaan (coloring) baik pada klip video maupun gambar. 

3. Audio Effects 

Adalah kelompok efek yang dapat digunakan hanya pada klik audio. Tersedia beberapa pilihan efek audio yang dapat digunakan sehingga memungkinkan untuk membuat kualitas audio terdengar sangat baik.

4. Audio Transitions 

Adalah kelompok fitur transisi file audio sehingga memungkinkan bagi editor untuk membuat perpindahan audio secara halus dan berkualitas. 

5. Video Effect 

Adalah berisikan efek-efek yang paling sering digunakan oleh semua pengguna software Adobe Premiere selaku video editor.Penggunaan fitur efek video inilah yang dapat membuat semua pengguna sebagai video editor mengekspresikan imajinasinya tanpa dibatasi oleh apapun. 


SETTING 

1. TRANSCODE FOOTAGE

Kebanyakan video yang direkam dengan kamera DSLR disimpan dengan kompresi format yang tinggi, seperti H.264. Codec H.264 ini sangat baik untuk mengurangi ukuran file, tapi sangat berat untuk dijalankan komputer saat mengeditnya.

Sementara itu, format yang siap pakai seperti Apple ProRes menghasilkan ukuran file yang lebih besar, tapi hanya sedikit membebani kinerja komputer saat mengeditnya.

Jika kamu mengkonversikan semua hasil rekaman ke format yang mudah diedit, kamu akan mendapatkan kinerja komputer yang lebih cepat.

2. PELAJARI SHORTCUT

Shortcut akan menghasilkan pengalaman yang berbeda saat mengedit video. Kamu akan terlihat sangat menguasai program dan sekaligus akan mempercepat proses edit videonya.

Masuk ke Premiere Pro CC lalu pilih Keyboard Shortcuts untuk menampilkan menu Premiere Keyboard Shortcut.

Kamu dapat melihat berbagai macam pilihan shortcut yang telah dipilihkan oleh program tersebut untuk kamu hapalkan.

RENDERING DAN FINISHING 

Rendering adalah proses otomatis menghasilkan citra fotorealistik atau non-fotorealistik dari model 2D atau 3D dengan menggunakan program komputer. ‘Rendering’ juga di gunakan untuk menggambarkan proses penghitungan efek dalam program editing video untuk menghasilkan output video akhir.  

Langkah-langkah berikut ini untuk melihat renderer engine yang tersedia.

  • Buka Adobe Premiere (Saya gunakan Adobe Premiere Pro CC 2017, beberapa redaksi fitur mungkin berbeda dengan Adobe Premiere versi lainnya).
  • Buat ‘New Project’ melalui menu ‘File’ -> ‘New’ -> ‘Project’ atau tekan kombinasi tombol Ctrl + Alt + N.
    • Beri nama project (pada kolom ‘Name:’) misalnya ‘Company Profile DosenIT’.
    • Lokasi project secara default di simpan di ‘C:’ -> ‘Users’ -> ‘Windows User’ -> ‘Documents’ -> ‘Adobe’ -> ‘Premiere Pro’, jika ingin merubahnya, klik tombol ‘Browse..’ dan arahkan ke direktori penyimpanan yang Anda inginkan.
    • Pada tab ‘General’, Anda dapat mengatur ‘Renderer’ (engine untuk rendering) dengan menggunakan ‘Mercury Playback Engine GPU Acceleration (OpenCL)’ atau ‘Mercury Playback Engine Software Only’. Anda juga dapat mengatur ‘Display Video Format‘, ‘Display Audio Format’ (‘Audio Samples’ atau ‘Miliseconds’), serta ‘Capture Format’ (‘DV’ atau ‘HDV’), biarkan secara default jika Anda tidak yakin.
    • Klik tombol ‘Ok’ jika Anda sudah selesai.

Wireframe Rendering

Pertama adalah metode Wireframe Rendering objek 3D tanpa permukaan atau transparan. Pada mekanisme ini, objek dibentuk sehingga hanya terlihat garis-garis yang menggambaran sudut-sudut dan sisi-sisi sebuah objek tersebut. Pun karena tidak ada permukaan objek ini, proses render dapat berlangsung sangat cepat menggunakan komputer.

Ray Tracing Rendering

Selanjutnya adalah Ray Tracing Rendering yang menjadi metode render pertama untuk membuat gambar objek 3D. Dengan metode ini, Anda bisa menghasilkan video dan gamar paling fotorealistik. Namun system ini lumayan sulit, di mana Anda harus merunut ulang proses alami dari sebuah cahaya dari sumbernya hingga tiba di layar.

Selain itu Anda harus memperkirakan warna-warna yang ditangkap oleh pixel yang menjadi tempat jatuhnya cahaya. Proses ini terus diulang hingga Anda mendapat warna pixel yang dibutuhkan.

Shaded Rendering

Berikutnya adalah metode Shaded Rendering. Metode ini dipakai untuk melakukan beragam proses perhitungan dalam proses render, baik dari segi pencahayaan, shadow casting, karakteristik permukaan, dan lain-lain. Sebagai hasilnya, dengan Shaded Rendering, Anda bisa mendapatkan citra film yang sangat realistik.

Hidden Line Rendering

Jenis render terakhir adalah Hidden Line Rendering. Dalam metode ini, sebuah objek masih bisa direpresentasikan ke layar hanya dengan garis-garis atau sisi-sisi yang mewakili objek tersebut. Sedangkan beberapa garis sisanya tidak dapat Anda lihat karena ada objek atau permukaan lain yang menghalangi tampilan tersebut.

Namun dengan metode ini, Anda tidak bisa melihat karakteristik permukaan objek, seperti tekstur, warna, kilauan, dan pencahayaannya.

Bagaimana Rendering Video yang Tepat dengan Adobe Premiere?

Anda sudah mengetahui apa itu render video dan film, jadi, sekarang Anda tidak boleh melewatkan proses render jika ingin menghasilkan video dan film berkualitas baik untuk dipertontonkan ke banyak orang. Namun, bagaimana cara melakukan rendering video yang baik dan tepat?

Sekarang ini ada banyak sekali software atau aplikasi komputer yang ditujukan khusus untuk melakukan rendering video. Beberapa contoh software komputer untuk rendering video yang terkenal di masyarakat seperti Windows Movie Maker, Sony Vegas, Final Cut, Adobe Premiere Pro Apple iMovie, Inshot dan masih banyak lagi.

Di antara semua jenis software render video tersebut, software Adobe Premiere Pro adalah tool rendering video dan film yang sangat baik kualitasnya dan banyak digunakan oleh para editor video professional.

Render Adobe Premiere Menggunakan Fitur Export Media

Anda bisa melakukan proses rendering video dan film melalui export media di Adobe Premiere Pro. Aplikasi Adobe Premiere Pro ini sudah dilengkapi dengan fitur Mercury Playback Engine. Fitur ini digunakan untuk melakukan accelerated render dan real time video editing. Oleh sebab itu, video yang Anda buat pun dapat memiliki kualitas yang baik.

Fitur Mercury Playback Engine ini pun turut mengadopsi optimasi teknologi GPU, sehingga performanya saat melakukan rendering jadi lebih baik dibandingkan aplikasi-aplikasi untuk rendering video lainnya. Untuk melihat mekanisme render engine yang tersedia dalam Adobe Premiere Pro, Anda bisa mengikuti langkah-langkah mudah berikut ini:

  1. Klik File > New > Project untuk membuat new project video render. Alternatif lainnya, Anda bisa menekan kombinasi tombol Ctrl + Alt + N pada keyboard laptop atau PC.
  2. Pada kolom Name yang muncul, ketik nama project yang hendak dibuat sesuai keinginan atau kebutuhan.
  3. Lanjutkan dengan memilih lokasi penyimpanan project secara default. Anda bisa menyimpan hasil render di Local disk C dengan alur klik: Users > Windows User > Documents > Adobe  > Premiere Pro.
  4. Untuk mengubah direktori penyimpanan, cukup tekan Browse dan klik area penyimpanan yang diinginkan.
  5. Buka bagian tab General, kemudian Renderer dengan menggunakan mengklik Mercury Playback Engine GPU Acceleration (OpenCL).
  6. Alternatif lainnya, Anda bisa mengklik fitur Mercury Playback Engine Software Only. Dari sini pun, Anda sekalian mengatur beberapa hal lainnya seperti display video format, display audio format, capture format dan seterusnya.
  7. Klik Ok jika proses render video sudah selesai. Maka file akan tersimpan otomatis di direktori penyimpanan yang dipilih (pada tahap nomor 3-4) begitu proses render selesai.

Sebagai catatan tambahan, metode render dengan fitur Mercury Playback Engine Software Only ini sesungguhnya dapat dilaksanakan tanpa proses optimisasi ataupun akselerasi dari GPU.

Hal ini berarti bahwa penggunaan GPU tidak sepenuhnya diprioritaskan dalam proses rendering, karena sistem ini memang dapat menjadikan proses render berjalan lebih lama. Meskipun hasil yang diberikan tentu menjadi lebih baik.

Jadi, Anda bisa menentukan kembali apakah Anda ingin menggunakan GPU dalam proses render video Anda atau tidak. Semuanya tergantung kembali kepada kebutuhan Anda saat melakukan render video.

Selain itu terdapat pula langkah-langkah mudah untuk Anda yang ingin melakukan render tanpa perlu repot memakai fitur Adobe Premiere Pro. Tata caranya adalah sebagai berikut:

  1. Klik menu File > Export > Media. Alternatif lain, Anda bisa menggunakan kombinasi tombol Ctrl + M pada keyboard.
  2. Saat muncul jendela Export Settings, mulai lakukan beberapa pengaturan.
  3. Pilih format video yang ingin dibuat pada menu Format.
  4. Buka bagian Preset untuk melakukan pengaturan secara lebih rinci pada beberapa aspek lanjutan terkait di video yang sedang di edit, seperti pengaturan warna, efek, kecerahan, kontras, dan seterusnya.
  5. Anda bisa memberikan komentar singkat dan disematkan otomatis pada file video di bagian Comment
  6. Buka opsi Export Video dan Audio untuk merender dan mengexport bagian audio saja atau video saja (bisu, tanpa suara audio). Sebagai catatan, kedua opsi ini dapat dipakai bersamaan dalam melakukan proses render.
  7. Catatan lainnya: setelah memilih menu Format dan Preset, itu artinya Anda telah mengabaikan pengaturan pada bagian lain yakni: tab Effects, Video, Audio, Multiplexer, Captions, dan tab Publish.
  8. Untuk mengecek kualitas video yang dirender gunakan tombol Use Maximum Rendering Quality
  9. Lihat opsi Use Previews. Jika opsi ini di “checklist”, maka file preview dari video yang tengah diedit atau pernah di-generate oleh Adobe Premiere, akan dipakai untuk mempercepat proses render yang baru dilakukan.
  10. Lihat opsi Use Frame Blending. Jika opsi di “checklist”, maka Anda akan mendapat video dengan gerakan yang lebih halus atau mulus. Hal ini umumnya terjadi pada frame dengan status frame rate input yang tidak cocok dengan frame rate output saat proses blending (pencampuran).
  11. Lihat opsi Import Into Project. Jika opsi di “checklist”, maka hasil render video yang sudah selesai akan di-import ke project lain sesuai keinginan Anda, semisal menggabungkan hasil render terbaru ke adegan film lain.
  12. Terakhir, cek opsi Set Start Timecode. Jika opsi di “checklist”, Anda dapat mengatur timecode selama proses render video berlangsung.





Komentar