Jika dulu jatuh cinta dalam maksiat, sekarang mari kita ubah menjadi "Jatuh Cinta dalam Taat"
Mengira bahwa "cinta" harus memiliki, entah sebesar apapun rintangannya akan diterjang. Namun lambat laun, kita merasa lelah, karena terus berjuang dalam kemaksiatan. Memang rasa cinta itu muncul dengan sendirinya, tapi semakin di pupuk, semakin tumbuh subur nantinya. Semakin diberi ruang, semakin menjadi-jadi cinta itu dan pada akhirnya PACARAN.
Karena nafsu, iman pun akan kalah dan kehormatan atas nama cinta pun rusak begitu saja. Mendapatkanmu, bukanlah suatu kemuliaan yang harus dibanggakan, justru harus di sesali. Karena itu, bisa membuat kita jauh dari pemilik cinta yang sebenarnya.
Pernah ku dengar "Kenapa ketika sudah memilikinya (pacar haram), malah muncul rasa bosan dan enggan?". Jawabannya, karena pememangnya adalah nafsu dan mengalahkan iman. Sehingga, muncul rasa bosan dan tidak menarik lagi.
Untuk saat ini, aku sudah lelah jatuh cinta seperti itu. karena itu hanya akan menjatuhkan harga diriku berkali-kali lipat dihadapan Allah. Hubungan dengan manusia, juga jadi terganggu karenanya, diserang banyak pertanyaan, dilarang berteman dengan lawan jenis, diatur segala kesibukannya, harus 24/7 memberi kabar, dan hal rumit lainnya.
Biarkan sekarang do'a ku saja yang menjagamu, biarkan Allah yang mengatur jalan takdir kita, entah bersama atau tidak, aku tak apa. Aku ingin kau terjaga dan aku terhormat, aku ingin kita selamat dunia dan akhirat. Tak munafik, aku ingin Allah mentakdirkan kita bersama dalam ikatan yang halal.
Hati, tenaglah, kita akan tetap bertekad sampai akad, jika Allah takdirkan. Kau, tenanglah, cinta ini tak akan pernah lekang dimakan waktu, kecuali atas kemaksiaatanmu. Cinta karena Allah, mari menjaga untuk saling memperbaiki diri hingga waktu itu tiba dan maaf, cintaku terhenti, jika kau menjauhi Allah.
-MV
Komentar
Posting Komentar